Notification

×

PMKRI Sambangi Universitas Katolik Atmajaya, Bahas Kerja Sama Strategis

Rabu, 30 Juli 2025 | Juli 30, 2025 WIB Last Updated 2025-07-30T12:36:54Z
Pose bersama usai melakukan audensi (dok PP PMKRI)
Jakarta, Fakta Line - Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Periode 2024–2026 melakukan kunjungan resmi ke Universitas Katolik Atmajaya Jakarta pada Senin, 28 Juli 2025. Rombongan disambut langsung oleh Rektor Atmajaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K), dalam pertemuan yang berlangsung hangat di kampus Atmajaya, Semanggi.


Dalam sambutannya, Prof. Yuda menyatakan kesiapan pihak universitas untuk membangun kolaborasi lintas sektor bersama PMKRI. "Kami sangat berterima kasih dan menyambut baik inisiatif kawan-kawan PP PMKRI. Kami siap membangun kolaborasi program dalam semua sektor," ujarnya.


Prof. Yuda juga menegaskan bahwa semangat pelayanan sosial yang menjadi identitas Atmajaya akan terus dikembangkan, merujuk pada nilai-nilai dasar yang diwariskan oleh pendiri universitas, mendiang Frans Seda. Ia membuka peluang kerja sama lebih lanjut melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PMKRI sebagai bentuk komitmen bersama.


Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Susana Marianti Florika Kandaimu, menyampaikan apresiasi atas sambutan dan respons positif pihak Atmajaya. "PMKRI berkomitmen menyambut program bersama Atmajaya dalam semua sektor. Ini bagian dari tanggung jawab kita sebagai kader Gereja Katolik dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan bonus demografi," katanya.


Senada dengan Susana, Presidium Hubungan Perguruan Tinggi PP PMKRI, Exen Jontona, menekankan posisi strategis Atmajaya dalam jaringan perguruan tinggi Katolik di Indonesia. Ia menyebut, mandat untuk membangun kerja sama dengan Atmajaya telah dituangkan dalam hasil Kongres dan Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) PMKRI di Merauke, awal 2024 lalu.


"Kunjungan ini adalah bagian dari tindak lanjut hasil Rapat Kerja Nasional PMKRI yang digelar Maret lalu. Harapannya, dalam waktu dekat kita bisa mewujudkan kerja sama formal melalui MoU," tutur Exen.


Pertemuan tersebut menandai langkah awal penguatan sinergi antara institusi pendidikan Katolik dan organisasi kemahasiswaan dalam menjawab tantangan sosial-keumatan di masa depan.**