Notification

×

Ketua PP PMKRI Ajak Kader Katolik Siap Sambut Indonesia Emas 2045

Sabtu, 21 Juni 2025 | Juni 21, 2025 WIB Last Updated 2025-06-21T14:48:27Z

 

Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) Periode 2024–2026, Susana Florika Marianti Kandaimu, hadir sebagai narasumber dalam seminar nasional yang digelar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Foto: dok PMKRI
Labuan Bajo – Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) Periode 2024–2026, Susana Florika Marianti Kandaimu, hadir sebagai narasumber dalam seminar nasional yang digelar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Seminar ini merupakan kolaborasi lima organisasi Katolik, yakni Ikatan Sarjana Katolik (ISKA), Pemuda Katolik, Patria, Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), dan PMKRI Cabang Labuan Bajo.


Dalam paparannya, Susana menyoroti tema “Peluang dan Tantangan Kader Katolik Menuju Indonesia Emas 2045.” Ia menegaskan bahwa visi Indonesia Emas merupakan momen bersejarah untuk mencapai kemerdekaan yang seutuhnya pada satu abad Indonesia merdeka. Menurutnya, seluruh elemen bangsa, termasuk kader Katolik, harus berperan aktif dalam mewujudkan cita-cita tersebut.


“Sebagai bagian integral dari masyarakat plural, umat Katolik memiliki kontribusi penting dalam membangun Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat,” ujar Susana di hadapan peserta seminar, Sabtu, 21 Juni 2025.


Susana juga mendorong organisasi-organisasi Katolik untuk merumuskan langkah strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten. Ia menekankan perlunya peningkatan kurikulum pendidikan Katolik secara berkelanjutan, penguatan literasi digital, serta konsolidasi dan kolaborasi antarorganisasi.


“Kita butuh platform berbagi pengetahuan dan praktik terbaik yang dapat diakses secara luas oleh kader Katolik di seluruh Indonesia,” ujarnya.


Menurut dia, potensi kader Katolik Indonesia sangat besar dalam menjawab tantangan masa depan. Namun, hal itu membutuhkan kesiapan, inovasi, dan konsistensi terhadap nilai-nilai universal. “Kunci keberhasilan terletak pada kolaborasi dan semangat gotong royong,” ucapnya.


Susana mengingatkan bahwa Indonesia Emas bukan sekadar cita-cita jangka panjang, melainkan sebuah panggilan moral bagi seluruh warga negara. “Setiap kontribusi, sekecil apapun, memiliki makna besar bagi masa depan bangsa,” tutupnya.


Seminar nasional ini berlangsung lancar dan dihadiri oleh sejumlah pimpinan daerah, tokoh masyarakat, serta narasumber dari berbagai kementerian dan lembaga pemerintah.**