Notification

×

KND Tinjau Sekolah Rakyat di Jayapura, Dorong Pendidikan Inklusif di Papua

Rabu, 13 Agustus 2025 | Agustus 13, 2025 WIB Last Updated 2025-08-13T00:23:12Z
Komisioner KND, Kikin Tarigan tengah bersosialisasi dengan siswa-siswi Sekolah Rakyat Jayapura, (12/8). Foto: Tim KND
Jayapura, Fakta Line – Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia (KND RI) melakukan kunjungan kerja ke Jayapura, Papua, Selasa, 12 Agustus 2025, untuk memastikan pelaksanaan Sekolah Rakyat di Tanah Papua mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas. Kunjungan ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang menjamin hak semua warga negara, termasuk penyandang disabilitas, untuk mendapatkan pendidikan berkualitas di semua jalur dan jenjang pendidikan.


Sekolah Rakyat yang dikunjungi KND bertempat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura. Program ini diikuti siswa dari Kota Jayapura dan Kabupaten Biak. KND memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan sosialisasi dan edukasi pengarusutamaan isu disabilitas kepada siswa, guru, dan pamong, agar tercipta sikap inklusif di lingkungan sekolah.


“Setidaknya para siswa mulai mengenal berbagai ornamen dan peralatan yang berkaitan dengan disabilitas. Kehadiran jajaran pendamping dari Balai Kemensos juga memberi perspektif dasar kepada siswa,” kata Komisioner KND, Kikin Tarigan, di Jayapura.


Kikin menekankan, meski saat ini belum terdata adanya siswa penyandang disabilitas, bukan berarti kelompok tersebut tidak ada. Menurutnya, ada kemungkinan siswa dengan ragam disabilitas yang tidak tampak secara kasat mata, seperti disabilitas mental atau intelektual. “Perspektif ini penting disampaikan sejak awal. Jika kelak teridentifikasi, siswa dapat saling mendukung. Sekolah rakyat harus inklusif dan terbuka untuk semua, termasuk penyandang disabilitas,” ujarnya.


Program Sekolah Rakyat ini merupakan implementasi Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Tujuannya memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi dengan menyediakan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan bagi anak-anak dari keluarga miskin.


Kikin mengakui, tantangan di lapangan masih ada. Mulai dari keterbatasan fasilitas hingga minimnya pemahaman masyarakat tentang disabilitas. Namun ia optimistis persoalan itu dapat diatasi bertahap. “Meskipun Sekolah Rakyat di Jayapura belum memiliki siswa disabilitas, penting bagi guru, pamong, dan siswa untuk membangun perspektif inklusif sebagai langkah awal,” katanya.


Komisioner KND lainnya, Jonna Damanik, mengapresiasi semangat anak-anak mengikuti program ini. Menurutnya, setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. “Kami juga mengapresiasi pengelolaan Sekolah Rakyat di Balai Kemensos Jayapura. Harapannya, anak-anak bisa keluar dari jerat kemiskinan melalui pendidikan,” kata Jonna.


Salah satu siswa peserta program mengaku bersyukur bisa bersekolah di Sekolah Rakyat meski berasal dari keluarga sederhana. “Saya senang sekolah di sini. Saya ingin menjadi arsitek,” ujarnya.


KND menegaskan, dukungan terhadap Sekolah Rakyat harus mencakup pembangunan infrastruktur pembelajaran yang memadai, agar melahirkan generasi dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni. Hal ini dinilai penting demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.**